PENDAHULUAN
Dewasa ini kandungan karbohidrat makanan
orang amerika rata – rata 45% dari jumlah kalori yang dikonsumsi; angka ini
menunjukkan penurunan banyak 25% - 30% semenjak tahun 1900 (Gortner,1975).
Sekitar 60% dari karbohidrat tersebut merupakan karbohidrat yang dapat diserap
dalam bentuk polisakarida (terutama pati tanaman); ada penurunan banyak 75%
bila dibanding pada tahun 1900 (friend, 1976). Karbohidrat lainnya hampir
semuanya merupakan sucrose dan lactose (gula susu) yang berasal dari buah –
buahan, air susu, gula pasir dan lain – lain. Orang Amerika mengkonsumsi 102
lebih (sekitar 45 kg) sucrose/tahun, belum termasuk tambahan dari bahan – bahan
makanan yang diproses (Whitney dan Hamilton, 1981). Yang dimaksud dengan bahan
makanan yang diproses antara lain soda pop, kembang gula (17,4 lb= 7,8 kg),
sirop dan gandum untuk makan pagi (breakfast cereals); juga diperoleh dari
bahan – bahan makanan lain, dari kecap sampai bumbu salad.
Dewasa ini proporsi karbihidrat dapat
diserap berupa disakarida dan monosakarida lebih besar daripada awal abad ini (
kira – kira 40 % dari dibanding 25 %)(Friend, 1976); banyak peningkatan
konsumsi gula dan penurunan konsumsi
biji – bijian, umbi umbian (tempat penyimpanan karbihidrat makanan ). Proporsi karbohidrat yang tidak dapt diserap
atau serat bahan makanan menurun proporsinya dibanding konsumsi karbohidrat
kompleks.
National Research Council (NRC) dari
National Academic Of Science (NAS)
Dewasa ini merekomendasikan pola yang sebaliknya dalam konsumsi karbohidrat
atau mendekati pola pada tahun 1900 yaitu 50 % sukrosa da gula (10% kalori) dan
lebih banyak serat. Sebab – sebab perubahan tersebut erat hubungannya dengan :
(A) potensi adanya problem bila konsumsi sucrose dan glucose tinggi (B) usaha
untuk menurunkan konsumsi lemak yang erat hubungannya dengan kanker dan ateros
klerosis.
Metabolisme
karbohidrat dan fungsinya
Metabolisme Glukosa
Masuknya (influx) glukosa kedalam darah,
meningkatkan kadar glucose darah , yang menyebabkan terekresinya insulin dari
pancreas dan menurunkan sekresi glukagon selanjutnya meningkatkan pengambilan
glucose oleh hati dan urat nadi daginng dan jaringan lemak . juga merangsang
sintesis glikogen dalam hati dan urat daging dengan jalan mengirangi produksi
cyclic Adenin Monofosfat (CAMP) dan
proses fosforiloasi atau sintesis glokogen yang aktif. Dalam proses yang sama ,
aktifitas fosforilase glikogen di kurangi . sintesis dan penyimpanan glikogen
terbatas secara fisik , oleh kaera sifat molekul glikogen yamg sangat voluminous
(terhidrasi) dan diperkirakan tidak lebih 10-15 jam setara energi glukosa dapat
disimpan dalam hati ( sekitar 100 g). dalam kondisi pengambilan/konsumsi
glukosa maksimal ada kemungkinan lebih bbanyaj dari glikogen (sekitar 0.5 kg)
yang diencerkan dalam masa jarring yang lebih besar. Disimpan dalam urat daging
(total)
Kelebihan glucose akan dikonversi
menjdi asam-asam lemak dan trigliserida yang terbentuk dalam hati dibebaskan
kedalam plasma very low density
lipoprotein (VLDL) yang akan diambil oleh jaringan lemak untuk disimpan
Kalau
influx glucose dari intestine berhenti (terutama penyerapan karbohidrat
makanan) kadar glues dalam darah akan menurun dan memberi isyarat untuk
mengambil langkah proses kebalikan dari yang disebutkan seperti pada sekresi
hormon oleh pangkreas . sekarang (dalam keadaan kebalikan ini) glukagon
dibebaskan dan sekresi insulin sangat dikurangi . glukagon akan dimobilisasi
glikogen dalam hati melalui system cAMP-protein kinase dan meningkatkan system
enzim yang dibutuhkan kalu karbohidrat tidak segera tersedia ,glukagon juga
dapat melepaskan lemak da trigiserida yang disimpan dalam jaringan lemak
norepirepin dibebaskan dari ujung-ujung syaraf simpatetik mungkin lebih penting
dan dengan demikian tidak ada insulin.
PEMBAHASAN
Anabolisme
Karbohidrat
Anabolilsme merupakan suatu ranngkaian
proses pembentukan senyawa organic komplek dari komponen sederhana yang
berlangsung dalam sel. Jadi anabolisme adalah reaksi analisasi karbon
menjadi karbohidrat.
1.
Fotosintesis
Arti
fotosintesis adalah proses penyusunan atau pembentukan dengan menggunakan
energi cahaya atau foton. Sumber energi cahaya alami adalah matahari yang
memiliki spektrum cahaya infra merah (tidak kelihatan), merah, jingga, kuning,
hijau, biru, nila, ungu dan ultra ungu (tidak kelihatan).
Yang
digunakan dalam proses fetosintesis adalah spektrum cahaya tampak, dari ungu
sampai merah, infra merah dan ultra ungu tidak digunakan dalam fotosintesis.
Dalam fotosintesis, dihasilkan karbohidrat dan
oksigen, oksigen sebagai hasil sampingan dari fotosintesis, volumenya dapat
diukur, oleh sebab itu untuk mengetahui tingkat produksi fotosintesis adalah
dengan mengatur volume oksigen yang dikeluarkan dari tubuh tumbuhan.
Untuk
membuktikan bahwa dalam fotosintesis diperlukan energi cahaya matahari, dapat
dilakukan percobaan Ingenhousz.
2.
Pigmen Fotosintesis
Fotosintesis hanya berlangsung pada sel yang
memiliki pigmen fotosintetik. Di dalam daun terdapat jaringan pagar dan
jaringan bunga karang, pada keduanya mengandung kloroplast yang mengandung
klorofil / pigmen hijau yang merupakan salah satu pigmen fotosintetik yang
mampu menyerap energi cahaya matahari.
Dilihat dari strukturnya, kloroplas terdiri atas
membran ganda yang melingkupi ruangan yang berisi cairan yang disebut stroma.
Membran tersebut membentak suatu sistem membran tilakoid yang berwujud
sebagai suatu bangunan yang disebut kantung tilakoid. Kantung-kantung tilakoid
tersebut dapat berlapis-lapis dan membentak apa yang disebut grana Klorofil
terdapat pada membran tilakoid dan pengubahan energi cahaya menjadi energi
kimia berlangsung dalam tilakoid, sedang pembentukan glukosa sebagai produk
akhir fotosintetis berlangsung di stroma.
Faktor-faktor
yang berpengaruh terhadap pembentukan klorofil antara lain :
1. Gen :
bila gen untuk klorofil tidak ada maka tanaman tidak akan memiliki
klorofil.
2. Cahaya :
beberapa tanaman dalam pembentukan klorofil memerlukan cahaya,
tanaman lain tidak memerlukan cahaya.
3. Unsur N. Mg, Fe :
merupakan unsur-unsur pembentuk dan katalis dalam sintesis klorofil.
4. Air :
bila kekurangan air akan terjadi desintegrasi klorofil.
bila gen untuk klorofil tidak ada maka tanaman tidak akan memiliki
klorofil.
2. Cahaya :
beberapa tanaman dalam pembentukan klorofil memerlukan cahaya,
tanaman lain tidak memerlukan cahaya.
3. Unsur N. Mg, Fe :
merupakan unsur-unsur pembentuk dan katalis dalam sintesis klorofil.
4. Air :
bila kekurangan air akan terjadi desintegrasi klorofil.
Pada tabun 1937 : Robin Hill mengemukakan bahwa cahaya matahari yang
ditangkap oleh klorofil digunakan untak memecahkan air menjadi hidrogen dan
oksigen. Peristiwa ini disebut fotolisis (reaksi terang).
H2 yang terlepas akan diikat oleh NADP dan
terbentuklah NADPH2, sedang O2 tetap dalam keadaan bebas. Menurut Blackman
(1905) akan terjadi penyusutan CO2 oleh H2 yang dibawa oleh NADP tanpa
menggunakan cahaya. Peristiwa ini disebut reaksi gelap NADPH2 akan bereaksi
dengan CO2 dalam bentuk H+ menjadi CH20.
CO2 + 2 NADPH2 + O2 ————>
2 NADP + H2 + CO+ O + H2 + O2
Ringkasnya :
Reaksi terang :2 H20 ——> 2 NADPH2 + O2
Reaksi gelap :CO2 + 2 NADPH2 + O2——>NADP + H2 + CO + O + H2 +O2
atau
2 H2O + CO2 ——> CH2O + O2
atau
12 H2O + 6 CO2 ——> C6H12O6 + 6 O2
Ringkasnya :
Reaksi terang :2 H20 ——> 2 NADPH2 + O2
Reaksi gelap :CO2 + 2 NADPH2 + O2——>NADP + H2 + CO + O + H2 +O2
atau
2 H2O + CO2 ——> CH2O + O2
atau
12 H2O + 6 CO2 ——> C6H12O6 + 6 O2
3.
Kemosintesis
Tidak semua
tumbuhan dapat melakukan asimilasi C menggunakan cahaya sebagai sumber energi.
Beberapa macam bakteri yang tidak mempunyai klorofil dapat mengadakan asimilasi
C dengan menggunakan energi yang berasal dan reaksi-reaksi kimia, misalnya
bakteri sulfur, bakteri nitrat, bakteri nitrit, bakteri besi dan lain-lain. Bakteri-bakteri tersebut memperoleh energi
dari hasil oksidasi senyawa-senyawa tertentu.
Bakteri besi memperoleh energi kimia dengan cara oksidasi Fe2+ (ferro) menjadi Fe3+ (ferri).
Bakteri Nitrosomonas dan Nitrosococcus memperoleh
energi dengan cara mengoksidasi NH3, tepatnya Amonium Karbonat menjadi asam
nitrit dengan reaksi:
Nitrosomonas
(NH4)2CO3 + 3 O2 ——————————> 2 HNO2 + CO2 + 3 H20 + Energi
Nitrosococcus
Nitrosomonas
(NH4)2CO3 + 3 O2 ——————————> 2 HNO2 + CO2 + 3 H20 + Energi
Nitrosococcus
A.
Reaksi Terang
Reaksi
terang adalah reaksi fotosintesis yang terjadi dalam membrane grana, terdiri
dari pengnuraian reaksi air (fotolisis) oleh adanya pengaruh energi cahaya, dan
pereaksi pempentukan ATP dalam system sitokrom kloroplas.
Cahaya dengan panjanng gelombang 400
nm – 700 nm yang diserap oleh kllorofil akan menggerakkan electron dari air
kepenerima (ekseptor) yang disebut NADP (Nikotianida Asdenin Dinukleotida
Phospat) menjadi NADPH dengan cara menambahkan sepasang electron H+ .
NADPH menyimpan elekyron berenergi tinggi untuk sementara waktu.
Fotolisis adalah pemecahan
molekul air (H2O) yang terionisasi menjadi molekukl oksigen (O2),
ion Hidrogen, dan electron. Selanjidnnya oksigen dibebaskan, sedangkan ion H+
direduksi menjadi NADPH2 untk selanjudnya dibawa kereaksi
gelap.
Electron yangn dibebaskan dari
hydrogen ditangkap oleh klorofil dan kemudian dan kemudian secara berrgantian
dipindahkan secara berantai dalam sitokrom kloroplas untuk membentuk ATP. ATP
kemudian digunakan dalam reaksi gelap.
Dalam klolroplas terdapat dua system
yang yang berperan dalamm reksi terang foptosintesis. Kedua sistem tersebut berperan dalam pemindahan
elektron. Sistem pertama disebut fotosistem I. Fotosistem I adalah fotosintesis
dengan klorofil a dan pusat reaksi P – 700. fotosistem I juga merupakan
fotosistem dengan menggunakan energi cahaya terbaik denganpanjang gelombang
700nm. Fotosistem I berfungsi untuk membentuk ATP.
Pada
fotosistem I, alliran elektron bersifat siklis, energi cahaya digunakan untuk
membawa elektron dari foto sistem I, menuju sistem transpor elektron, dan
kembali kefotosistem I. Reaksi siklis merupakan serangkaian reaksi kekurangan elektron
pada klorofil yang di isi oleh elektrao yang sama setelah melalui koenzim
sitokrom. Pada reaksi siklis terbentuk ATP saja.
Fotosistem
II adalah fotosintesis dengan pusat reaksi P – 680 atau pusat fotosistem dengan
menggunakan pusat reaksi a pada panjang gelombang 680 nm. Fotosistem II
berfungsi untuk mereduksi ion Hidrogen
menjadi molekul hidrogen yang diterima
oleh NADP+ menjadi NADPH2 melalui jalur klorofil a yang
melepaskan elektron berenergi tinggi ke koenzim selain sitokrom.
Pada
fotosistem II, aliran elektron bersifat nonsikklis. Pada jalur non siklis,
aliran elektro darai air menuju kefotosistem II dan masuk kefotosistem I.
Reaksi monosoklik merupakan serangkaian reaksi penngisian kekurangan elektro
klorofil yang di isi oleh elektron lain dari
peristiwa fotolisis air. Pelepasan elektri terjadi ketika P – 680
sebagai pusat reaksi yang menyerap cukup energi cahaya untuk melepaska
elektron. Masuknya energi kedalam fotosistem II memacu terjadinya fotolisis air
menjadi oksigen, ion hidrogen, dan elektron. Jadi dalam sistem reaksi noklisis NAPDH+
menerima 2 elektro dan membentuk NAPDH.
Proses reaksi terang dapat digambarkan dalam bagan
berikut.
B. Reaksi Gelap
reaksi gelap juga disebut dengan siklus
celvin reaksi gelap merupaka sintesis molekul CO2 yang difiksasi dari udara
dengan molekul hidrogen yang diperoleh dari reaksi terang tampa adanya pengaru
cahaya .reaksi gelap berlangsung setelah reaksi terang selesai. Lpemasukan
karbon dioksida dalam senyawa organik dikenal sebagai fiksasi karbon yang
kemudian akan mereduksi karbon yang terfiksasi . energi pereduksian berasal
dari NAPDH . dalam pengubahan karbon dioksida menjadi karbohidrat diperlukan
energi ATP yang diperoleh dari reaksi
terang . jadi, siklus kelvin membentuk gula dengan bantuan NAPDH danATP yang
dihasilkan dari reaksi terang.
Reaksi gelap fotosintesis meliputi
serangkaian reaksi yaitu fiksasi CO2 oleh senyawa RBP (riboluse biphosphat),
penggabungan glukosa . pada akhirnya akan terbentuk kembali senyawa RBP.
Selanjutnya molekul-molekul glukosa akan terankai menjadi senyawa amilum.
Peristiwa reaksi gelap fotosintesa terbentuk dalam bagian kloroplas yang
disebut dengan stroma.
Dari penjelasan reaksi terang dan gelap
tersebut , secara keseluruhan dapat dituliskan sebagai berikut.
1. reaksi terang digrana kloroplas
24℮− + 24 H2 O + 14 NADP+ 12 ADP + 12 Pi→
6 O2 + 12 NADPH2 +
12 ATP
2. Reaksi gelap distroma kloroplas
6 CO2 + 6 RuDP + 12 NADPH2
+ 12 ATP →C6H12O6 + 6 RUDP + 12 NADP
6
CO2 + 12 NADPH2 + 12 ATP→ C6H12O6
+ 12 NADP + 12 ADP + 12 Pi
Jadi reaksi reaksi fotosintesis secara keseluruhan
adalah sebagai berikut
24
e- + 24 H2O +6 CO2→ C6H12O6
+ 12 H2O + 6O2
24
e- + 24 H2O +6 CO2→ C6H12O6
+ 6O2
Kondisi
lingkungan yang berbeda membuat cara fotosintesis berbeda pula. Tumbuhan C6
, misalnya padi ,gandum, dan bunga matahari membentuk 3 karbon PGA
sebagai senyawa pertama . sedangkan tumbuhan C4. tumbuhan yang
membentuk senyawa antara berupa 4 asam oksalosetat. Tumbuhan C4.
misalnya jagung dan tebu.
Daun tumbuhan C4
yang terkena panas akan menggulung mengefektifkan kerjanya . tumbuhan C4 mengikat
karbon dioksidsa di 2 tempt yang berbeda yaitu dimesofil daun dan disel-sel
berkas pengangkutan pada tulang daun . dengan demikiian tumbuhan C4 lebih
efektif dalam menghasilkan karbohidrat dibanding tumbuhan C3 .
Tumbuhan yang
hidup ditempat kering misalnya kaktus mempunyai cara yang berbeda pula .
tumbuhan golongan ini disebut dengan CAM (crassulacean Acid Metabolism) .
tumbuhan cam mengikat karbon 2 kali pada tempat yang sama dengan waktu yang
berbeda . kaktus membuka stomata pada malam hari. Hasil senyawa antara disimpan dalam vakuola
sentral dan digunakan dalam fotosintesis hari berikutnya. Tumbuhan CAM dapat
hidup ditempat yang sangat panas karena tumbuhan ini berungkali mengikat karbon
dioksida yang terbentuk pada respirasi aerop. Akibatnya tumbuhan dapat bertahan
hidup walupun metabolisme rendah sehingga pertumbuhannya terhambat.
Fotosintesis
dipengaruhi faktor luar dan dalam . faktor luar adalah yang berada dalam berada
diluar tubuh tumbuhan . misalnya konsentrasi karbon dioksida , intensitas
cahaya , air, suhu dan tersedianya unsur. Faktor dalam adalah yang berasal dari
diri tumbuhan itu sendiri, misal struktur daun dan penimbunan sejumlah besar
hasil fotosintesis dalam k;loroplas.
C.kemosintesis
Kemosintesis adalah proses anabolisme karbon yang
menggunakan energi kimia dan terjadi pada organisme autotrof. Jadi,
kemosintesis tidak memerlukan cahaya sebagai sumber energi . namun kedua proses
tersebut mempunyai kesamaan , yaitu reaksi yang mengubah tenaga , membutuhkan
elektron, serta donor hidrogen sumber karbon (karbon dioksida) dan energi.
Organisme autotrof menghasilkan senyawa organik yang dibutuhkan dari zat-zat
anorganik dengan bantuan energi kimia .
Perbedaan mendasar dari kedua proses
diatas adalah sumber elektron dan hidrogen . sumber elektron dan hidrogen pada
fotosintesis adalah adalah fotolisis . sedangkan pada kemosintesis adalah
suptansi anorganik.
Beberapa bakteri dapat mengadakan
asimilasi C waupun tidak punya klorofil . sumber energinya berasal dari reaksi
kimia (bukan cahaya) senyawa organiknya berasal dari bahan-bahan organik dengan
bantuan energi kimia.
Bakteri yang mempunyai kemampuan
kemosintesis disebut bakteri kemoaototrof. Bakteri Nitrosomonas dan
nitrosococus memperoleh energi dengan cara mengoksidasi NH3 atau
tepatnya NH3 yang telah membentuk senyawa ammonium karbonat menjadi asam nitrit dengan
reaksi.
Nitrosomonas
(NH4)2CO3 + 3 O2 ——————————> 2 HNO2 + CO2 + 3 H2O +
Nitrosococcus
(NH4)2CO3 + 3 O2 ——————————> 2 HNO2 + CO2 + 3 H2O +
Nitrosococcus
Bakteri belerang dapat mengoksidasi hydrogen dalam asam sulfida untuk
memperoleh tenaga guna untuk mensintesis karbohidrat.
Bakteri
CO2 + 2 H2S——————————>
( CH2O + H2O + 2S)
Belerang
Bakteri nitrogen yang lain , nitrobakter mengubah nitrit menjadi nitrat
dengan reaksi sebagai berikut.
Nitrobakter
Ca(NO2)2 + O2 ——————————>Ca(NO3)2
+ energi
Bakteri mengoksidasi nitrit
menghasilkan energi melalui reaksi.
NO2-
+ n ADP + n Pi + H2O——————————>NO3-
+ n ATP + 2 H+
Bakteri besi ferrobacillus novellas menghasilka energi melalui reaksi
sebagai berikut.
4 FeCO3 + 6 H2O——————————>4 Fe (OH)3-
+ NO3 + nATP + energi
Bakteri belerang thibacillus novellus
menghasilkan energi melalui reaksi.
Na2S2O3 + 2O2
+ H2S——————————>Na2SO4
+ H2SO4 + energi
Bakteri-bakteri
tersebut dapat hidup dan berkembang biak tampa tersedia media organik karena
dapat menghasilkan C. Energi yang terbentuk dari reaksi kimianya relatif kecil dibandingkan
dengan energi reaksi cahaya sehingga hasil asimilasinya juga kecil.
KESIMPULAN
1. .Anabolilsme
merupakan suatu ranngkaian proses pembentukan senyawa organickomplek dari komponen
sederhana yang berlangsung dalam sel
2. Dalam
fotosintesis, dihasilkan karbohidrat dan oksigen, oksigen sebagai hasil
sampingan dari fotosintesis, volumenya dapat diukur, oleh sebab itu untuk
mengetahui tingkat produksi fotosintesis adalah dengan mengaturvolume oksigen
yang dikeluarkan dari tubuh tumbuhan.
3. tumbuhan
C4 mengikat karbon dioksidsa di 2 tempt yang berbeda yaitu dimesofil
daun dan disel-sel berkas pengangkutan pada tulang daun . dengan demikiian
tumbuhan C4 (misalnya jagung dan tebu) lebih efektif dalam menghasilkan
karbohidrat dibanding tumbuhan C3 .( misalnya padi ,gandum, dan
bunga matahari)
4.
Kemosintesis
adalah proses
anabolisme karbon yang menggunakan energi kimia dan terjadi pada
organisme autotrof
5.
Bakteri yang mempunyai kemampuan kemosintesis disebut
bakteri kemoaototrof. Bakteri Nitrosomonas dan nitrosococus memperoleh energi
dengan cara mengoksidasi NH3 atau tepatnya NH3
yang telah membentuk senyawa ammonium karbonat menjadi asam nitrit dengan
reaksi.
DAFTAR
PUSTAKA
Maria dan
Linder, 1992. Biokimia Nutrisi dan Metabolisme. Universitas Indonesia. Jakarta
Muhammad W,
1985. Biokimia Metabolisme Energi Karbohidrat dan Lipid. Institut
Teknologi Bandung. Bandung
Aninomaus. 1994.
Biologi Kelas XII SMA. Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar