Selasa, 06 November 2012

Panduan Praktis Pembuatan Kolam Tanah


Kolam, khususnya kolam tanah merupakan hal yang paling vital pada usaha budidaya apapun. Terkadang, banyak pelaku bisnis maupun petani ikan tidak memperhatikan kaidah-kaidah dasar pembuatan kolam. Padahal jika dalam membuat kolam tanah tersebut asal-asalan, resiko yang ditanggung akan lebih besar daripada biaya yang dikeluarkan pada waktu pembuatannya. Contohnya seperti kolam cepat rusak, pematang ambrol atau hasil panen tidak maksimal akibat kesalahan pembuatan kolam tanah. Ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam membuat kolam tanah.

Pakan alami untuk udang galah


Pakan alami yang terbaik untuk udang galah adalah Naupli Artemia. Namun kendalanya adalah artemia ini merupakan barang impor yang relative mahal harganya. Bahan yang digunakan berupa telur (Cyst) yang dikemas dalam kaleng. Pengkulturan yang dilakukan adalah dengan cara Decapsulasi cysts yang dimaksudkan untuk  menipiskan lapisan luar cangkang tanpa mempengaruhi embrio hidupnya.
Adapun caranya adalah sebagai berikut :
1.      cysts direndam dalam air tawar selama 1-2 jam
2.      cysts disaring dan dibilas dengan air tawar, kemudian masukkan dalam ember dan tuangkan larutan klorin sedikit demi sedikit sambil diaduk. Jaga suhu dibawah 40ÂșC
3.      Saring dan bilas dengan air tawar sampai bersih
4.      ulangi sampai terjadi perubahan warna cysts dari coklat menjadi orange tergantunng dari produk cystsnya. Proses dekapsulasi tersebut memakan waktu antara 5-15 menit.
5.      Setelah terjadi perubahan warna, segera disaring dan bilas dengan air tawar sampai bersih dan tidak ada bau klorin.
6.      peras cysts tersebut sampai kering dan masukkan ke kantong plastic untuk disimpan pada suhu dingin selama maksimal 1 minggu.

Cara Pemberian Pakan Artemi
 Larva udang diberi pakan naupli artemia setelah pergantian air (sifon) pada pagi hari. Pada saat pergantian air dan tinggal 25% bagian naupli artemia diberikan kepada larva. Kondisi seperti itu dibiarkan selama ±½ jam untuk memberi kesempatan kepada larva menangkap naupli. Setelah selesai, aerasi dihidupkan kembali.

Organ Sistem Ekskresi Pisces (Ikan)


Ginjal pada ikan adalah sepasang ginjal sederhana yang disebut mesonefros. Setelah dewasa, mesonefros akan berkembang menjadi ginjal opistonefros. Tubulus ginjal pada ikan mengalami modifikasi menjadi saluran yang berperan dalam transport spermatozoa (duktus eferen) ke arah kloaka. Ikan memiliki bentuk ginjal yang berbeda, sebagai bentuk adaptasi terhadap lingkungan sekitarnya. Pada ikan air tawar, kondisi lingkungan sekitar yang hipotonis membuat jaringan ikan sangat mudah mengalami kelebihan cairan. Ginjal ikan air tawar memiliki kemiripan dengan ginjal manusia. 
  Mekanisme filtrasi dan reabsorpsi juga terjadi pada ginjal ikan. Mineral dan zat-zat makanan lebih banyak diabsorbsi, sedangkan air hanya sedikit diserap. Dengan sedikit minum dan mengeluarkan urine dalam volume besar, ikan air tawar menjaga jaringan tubuhnya agar tetap dalam keadaan hipertonik. Ekskresi amonia dilakukan dengan cara difusi melalui insangnya. Ikan yang hidup di air laut, memiliki cara adaptasi yang berbeda. Ikan air laut sangat mudah mengalami dehidrasi karena air dalam tubuhnya akan cenderung mengalir keluar ke lingkungan sekitar melalui insang, mengikuti perbedaan tekanan osmotik. 
  Ikan air laut tidak memiliki glomerulus sehingga mekanisme filtrasi tidak terjadi dan reabsorpsi pada tubulus juga terjadi dalam skala yang kecil. Oleh karena itu, ikan air laut beradaptasi dengan banyak meminum air laut, melakukan desalinasi (menghilangkan kadar garam dengan melepaskannya lewat insang), dan menghasilkan sedikit urine . Urine yang dihasilkan akan dikeluarkan melalui lubang di dekat anus. Hal ini berbeda dengan pengeluaran urine dari ikan Chondrichthyes, misalnya hiu. Ikan hiu mengeluarkan urine melalui seluruh permukaan kulitnya.



Cara pengolahan rumput laut (es)


Rumput laut merupakan tanaman laut yang mengandung banyak manfaat dan nilai gizi yang tinggi bagi masyarakat,Misalnya kesehatan, kecantikan, dll.

Cara pengolahan rumput laut (es)

Bahan-bahan

  • Rumput laut
  • Sirup
  • Gula
  • Susu
  • Santan
  • Jeruk nipis
  • Agar –agar

Myxobolus


Myxobolus

Klasifikasi
Dunia              : Protozoa
Filum               : Myxozoa
Kelas               : Myxosporea
Ordo                : Bivalvulida
Sub ordo         : Platysporina
Family             : Myxobolidae
Genus              : Myxobolus

Morfologi
Spora parasit berbentuk bulat dengan bagian anterior meruncing, berukuran
10-20 mm dan mempunyai dua buah kapsul polar dibagian anterior spora. Parasit ini membentuk pansporoblast yang menghasilkan dua buah spora.

Kapur Pertanian dan pH Tanah


Kata “asam” dan “basa” untuk tanah sangat erat kaitannya dengan reaksi tanah, yang dilambangkan dengan satuan pH (potential of hydrogen), yaitu derajat keasaman tanah. Reaksi ini perlu dijelaskan karena kesuksesan budidaya tanaman sangat dipengaruhi oleh derajat keasaman tanah itu sendiri.
Tanah bisa diibaratkan sebagai makanan, kelezatannya sangat tergantung pada garam, walaupun makanan itu bergizi tinggi bila kekurangan atau kelebihan garam tentunya membuat selera makan menurun, karena rasanya kurang lezat.

Ancaman Terhadap Terumbu Karang


  Ancaman utama yang tercatat adalah: pembangunan daerah pesisir, polusi laut, sedimentasi dan pencemaran dari darat, overfishing (penangkapan sumberdaya berlebih), destruktif fishing (penangkapan ikan dengan cara merusak), dan pemutihan karang ( coral bleaching ) akibat pemanasan global.
Dalam beberapa tahun terakhir tekanan terhadap terumbu karang semakin bervariasi dan juga semakin meningkat secara kuantitas maupun kualitas. Kejadian gempa bumi yang melanda lautan Indonesia pada 2004 juga mengakibatkan kerusakan pada terumbu namun tidak dapat dibandingkan dengan kerusakan yang disebabkan oleh manusia. Dampak langsung dari perubahan iklim juga semakin banyak terjadi pada banyak terumbu karang. Dari analisis diperkirakan pada 2015, sekitar 50% populasi dunia hidup di sepanjang pesisir, sebuah bahaya yang sangat besar terhadap masa depan terumbu karang. Peningkatan kebutuhan pangan, komersialisasi aktifitas perikanan, dan krisis ekonomi global akan berujung pada penangkapan berlebih dan penurunan stok perikanan terutama di negara-negara miskin.

Terumbu Karang


PENDAHULUAN
Dewasa ini kandungan karbohidrat makanan orang amerika rata – rata 45% dari jumlah kalori yang dikonsumsi; angka ini menunjukkan penurunan banyak 25% - 30% semenjak tahun 1900 (Gortner,1975). Sekitar 60% dari karbohidrat tersebut merupakan karbohidrat yang dapat diserap dalam bentuk polisakarida (terutama pati tanaman); ada penurunan banyak 75% bila dibanding pada tahun 1900 (friend, 1976). Karbohidrat lainnya hampir semuanya merupakan sucrose dan lactose (gula susu) yang berasal dari buah – buahan, air susu, gula pasir dan lain – lain. Orang Amerika mengkonsumsi 102 lebih (sekitar 45 kg) sucrose/tahun, belum termasuk tambahan dari bahan – bahan makanan yang diproses (Whitney dan Hamilton, 1981). Yang dimaksud dengan bahan makanan yang diproses antara lain soda pop, kembang gula (17,4 lb= 7,8 kg), sirop dan gandum untuk makan pagi (breakfast cereals); juga diperoleh dari bahan – bahan makanan lain, dari kecap sampai bumbu salad.