Senin, 05 November 2012

SISTIM PENCERNAAN IKAN



SISTIM PENCERNAAN IKAN
1.      Saluran pencernaan
Mulai dari muka ke belakang, saluran pencernaan tersebut terdiri dari mulut, rongga mulut, farings, esofagus, lambung, pilorus, usus, rektum dan anus.
a.       Mulut
Bagian terdepan dari mulut adalah bibir, pada ikan-ikan tertentu bibir tidak berkembng dan malahan hilang secara total karena digantikan oleh paruh atau rahang (ikan famili scaridae, diodotidae, tetraodontidae). Pada ikan belanak atau tambakan, bibir berkembang dengan baik dan menebal, bahkan mulutnya dapat disembulkan. Keberadaan bibir berkaitan erat dengan cara mendapatkan makanan. Di sekitar bibir pada ikan tertentu terdapat sungut, yang berperan sebagai alat peraba. Mulut terletak di ujung hidung dan juga terletak di atas hidung.

b. Rongga mulut
Di bagian belakan mulut terdapat ruang yang disebut rongga mulut. Rongga mulut ini berhubungan langsung dengan segmen faring. Secara anatomis organ yang terdapata pada rongga mulut adalah gigi, lidah dan organ palatin. Permukaan rongga mulut diselaputi oleh lapisan sel permukaan (epitelium) yang berlapis. Pada lapisan permukaan terdapat sel-sel penghasil lendir (mukosit) untuk mempermudah masuknya makanan. Disamping mukosit, di bagian mulut juga terdapat organ pengecap (organ penerima rasa) yang berfungsi menyeleksi makanan.
c. Farings
Lapisan permukaan faring hampir sama dengan rongga mlut, masih ditemukan organ pengecap, Sebagai tempat proses penyaringan makanan.
d. Esofagus
Permulaan dari saluran pencernaan yang berbentuk seperti pipa, mengandung lendir untuk membantu penelanan makanan. Pada ikan laut, esofagus berperan dalam penyerapan garam melalui difusi pasif menyebabkan konsentrasi garam air laut yang diminum akan menurun ketika berada di lambung dan usus sehingga memudahkan penyerapan air oleh usus belakang dan rectum (proses osmoregulasi)

e. Lambung
Lambung merupakan segmen pencernaan yang diameternya relatif lebih besar bila dibandingkan dengan organ pencernaan yang lain. Besarnya ukuran lambung berkaitan dengan fungsinya sebagai penampung makanan. Seluruh permukaan lambung ditutupi oleh sel mukus yang mengandung mukopolisakarida yang agak asam berfungsi sebagai pelindung dinding lambung dari kerja asam klorida. Sebagai penampung makanan dan mencerna makanan secara kimiawi. Pada ikan-ikan herbivora terdapat gizard (lambung khusus) berfungsi untuk menggerus makanan (pencernaan secara fisik).
f. Pilorus
Pilorus merupakan segmen yang terletak antara lambung dan usus depan. Segmen ini sangat mencolok karena ukurannya yang mengecil/menyempit.
g. Usus ( intestinum)
Merupakan segmen yang terpanjang dari saluran pencernaan. Intestinum berakhir dan bermuara keluar sebagai anus. Merupakan tempat terjadinya proses penyerapan zat makanan
h.      Rektum
Rektum merupakan segmen saluran pencernaan yang terujung. Secara anatomis sulit dibedakan batas antara usus dengan rektum. Namun secara histologis batas antara kedua segmen tersebut dapat dibedakan dengan adanya katup rektum.
i.     Kloaka
Kloaka adalah ruang tempat bermuaranya saluran pencernaan dan saluran urogenital. Ikan bertulang sejati tidak memiliki kolaka, sedangkan ikan bertulang rawan memiliki organ tersebut.
j. Anus
Anus merupakan ujung dari saluran pencernaan. Pada ikan bertulang sejati anus terletak di sebelah depan saluran genital. Pada ikan yang bentuk tubuhnya memanjang, anus terletak jauh dibelakang kepala bedekatan dengan pangkal ekor. Sedangkan ikan yang tubuhnya membundar, posisi anus terletak jauh di depan pangkal ekor mendekati sirip dada.


2.      Kelenjar Pencernaan
Kelenjar pencernaan berguna untuk menghasilkan enzim pencernaan yang nantinya akan bertugas membantu proses penghancuran makanan. Enzim pencernaan yang dihasilkan oleh ikan buas juga berbeda dengan ikan vegetaris. Ikan buas pada umumnya menghasilkan enzim-enzim pemecah protein, sedangkan ikan vegetaris menghasilkan enzim-enzim pemecah karbohidrat. Kelenjar pencernaan terdiri dari hati dan pankreas. Disamping itu, saluran pencernaannya (lambung dan usus) juga berfungsi sebagai kelenjar pencernaan.
Hati meupakan organ penting yang mensekresikan bahan untuk proses pencernaan. Organ ini umumnya merupakan suatu kelenjar yang kompak, berwarna merah kecokelatan. Posisi hati terletak pada rongga tubuh bagian bawah, di belakang jantung dan disekitar usus depan. Di sekitar hati terdapat organ berbentuk kantong kecil, bulat, oval atau memanjang dan berwarna hijau kebiruan, organ ini dinamakan kantung empedu yang fungsinya untuk menampung cairan empedu yang disekresikan oleh organ hati. Secara umum hati berfungsi sebagi tempat metabolisme karbohidrat, lemak dan protein serta tempat memproduksi cairan empedu. Pankreas merupakan organ yang mensekresikan bahan (enzim) yang berperan dalam proses pencernaan. Pankreas ada yang berbentuk kompak dan ada yang diffus (menyebar) di antara sel hati. Letak penkreas berdekatan dengan usus depan sebab saluran pankreatik bermuara ke usus depan. Saluran pankreatik yaitu saluran-saluran kecil yang bergabung satu sama lain dan pada akhirnya akan terbentuk saluran yang keluar dari pankreas menuju usus depan
            Saluran pencernaan pada ikan dimulai dari rongga mulut (cavum oris). Di dalam rongga mulut terdapat gigi-gigi kecil yang berbentuk kerucut pada geraham bawah dan lidah pada dasar mulut yang tidak dapat digerakan serta banyak menghasilkan lendir, tetapi tidak menghasilkan ludah (enzim). Dari rongga mulut makanan masuk ke esophagus melalui faring yang terdapat di daerah sekitar insang. Esofagus berbentuk kerucut, pendek, terdapat di belakang insang, dan bila tidak dilalui makanan lumennya menyempit. Dari kerongkongan makanan di dorong masuk ke lambung, lambung pada umum-nya membesar, tidak jelas batasnya dengan usus.
Pada beberapa jenis ikan, terdapat tonjolan buntu untuk memperluas bidang penyerapan makanan. Dari lambung, makanan masuk ke usus yang berupa pipa panjang berkelok-kelok dan sama besarnya. Usus bermuara pada anus. Kelenjar pencernaan pada ikan, meliputi hati dan pankreas. Hati merupakan kelenjar yang berukuran besal, berwarna merah kecoklatan, terletak di bagian depan rongga badan dan mengelilingi usus, bentuknya tidak tegas, terbagi atas lobus kanan dan lobus kiri, serta bagian yang menuju ke arah punggung. Fungsi hati menghasilkan empedu yang disimpan dalam kantung empedu untuk membanfu proses pencernaan lemak. Kantung empedu berbentuk bulat, berwarna kehijauary terletak di sebelah kanan hati, dan salurannya bermuara pada lambung. Kantung empedu berfungsi untuk menyimpan empedu dan disalurkan ke usus bila diperlukan. Pankreas merupakan organ yang berukuran mikroskopik sehingga sukar dikenali, fungsi pankreas, antara lain menghasilkan enzim – enzim pencernaan dan hormon insulin.

3.      Sistem Pencernaan Ikan Carnivora
Sistem pencernaan ikan sangat mirip. Semua memiliki mulut, kerongkongan (tenggorokan), dan daerah untuk penyerapan komponen makanan (depan dan midgut) dan pemadatan bahan limbah dicerna (hindgut). Dalam adaptasi terhadap pola makan, perbedaan utama yang terlihat pada struktur mulut dan gigi, alat penyapu insang, faring, perut (jika ada) dan panjang usus. Pada ikan karnivora atau mereka dengan diet daging-berorientasi omnivora ada perut yang pasti (foregut) sementara herbivora omnivora atau tanaman-berorientasi memiliki perut ada tetapi bergantung pada area midgut lebih diperpanjang.
Selain itu ikan karnivora memiliki ekstensi ke bagian atas dari midgut dikenal sebagai caecae pilorus. Dua organ-organ internal lainnya yang berhubungan dengan pencernaan, yaitu hati dan kandung empedu, yang terletak anterior ke lambung atau bagian anterior midgut tersebut. Sebelum dicerna, makanan ikan, baik hidup atau dalam bentuk pelet, harus ditangkap dan ditempatkan sebelum ‘menelan’ – ini adalah fungsi dari mulut. Pada gigi ikan karnivora atau predator dapat hadir pada rahang, lidah dan mulut bagian dalam (rongga bukal) – gigi ini tidak menggigit atau menghancurkan makanan, tetapi cukup tahan dan mencegah melarikan diri. Ikan herbivora atau yang memakan mangsa bercangkang keras mungkin memiliki gigi faring untuk membantu menghancurkan makanan sebelum memasuki perut. Kerongkongan adalah tabung yang menghubungkan mulut ke lambung dan / atau usus – tidak ada penyerapan makanan terjadi di sini.
Untuk spesies-spesies ikan dengan perut, dua daerah dapat diidentifikasi – daerah anterior jantung (makanan yaitu memasuki bagian lambung dari kerongkongan) dan posterior bagian pilorus (keluar makanan mana dari perut ke saluran usus). Dinding lambung mensekresi asam klorida dan enzim pencernaan yang berfungsi untuk melembutkan dan memulai pemecahan makanan menjadi lebih kecil, potong diserap. Pada ikan stomachless, dinding anterior midgut mengeluarkan enzim pencernaan tetapi asam klorida tidak.
Dari perut usus (pertengahan terdiri dan hindgut) berjalan ke lubang / anus. Pada ikan karnivora usus yang relatif singkat sementara ikan herbivora, yang cenderung kurang perut, panjang dan banyak dilipat untuk meningkatkan kontak dan waktu penyerapan. Pada akhir anterior midgut, sejumlah tabung mengakhiri buta dapat hadir – ini adalah caecae pilorus. Mereka tampaknya tidak dikaitkan dengan jenis tertentu dari diet dan nomor tersebut, jika mereka hadir, bervariasi dari spesies ke spesies. Beberapa fungsi telah dikaitkan dengan mereka termasuk meningkatkan luas permukaan usus untuk penyerapan makanan, situs spesifik dari karbohidrat dan penyerapan lemak dan menambah fungsi pencernaan lambung. Caecae hadir dalam salmonids tetapi tidak ada dari spesies cyprinid.
Sebuah sumber penting dari enzim pencernaan pankreas. Organ ini berdekatan dengan lambung dan dapat sebagai organ diskrit atau difus tergantung pada spesies. Dalam salmonids pankreas adalah kumpulan difus sel terjalin antara caecae pilorus. Enzim diproduksi oleh pankreas hanya di hadapan makanan dan terlibat dalam pemecahan semua nutrisi.
Baik hati dan kandung empedu memainkan peran penting dalam pencernaan. Hati baik asimilasi produk-produk dari pencernaan ke dalam bentuk yang dapat digunakan dan membantu proses pencernaan melalui produksi empedu yang disimpan dalam kantung empedu.
Empedu melayani sejumlah fungsi :
a)      membantu dengan emulsifikasi dan penyerapan lipid / lemak,
b)      menetralkan asam klorida dari lambung (dan sehingga mencegah kemungkinan ulserasi usus) dan,
c)      memastikan bahwa racun diserap kembali ke usus untuk ukuran excretion.The dan kepenuhan kandung empedu merupakan indikasi status makan ikan.

Sebuah kandung kemih, besar distensi menunjukkan bahwa ikan tidak makan  selama beberapa waktu sementara kandung kemih kosong lembek menunjukkan bahwa ikan baru-baru ini makan makan. Empedu diekskresikan dari kandung kemih ke usus melalui saluran empedu. Emulsifikasi membantu untuk mempertahankan area permukaan besar dari serangan oleh lipase yang memecah lemak bawah (melalui proses yang dikenal sebagai katabolisme) untuk gliserol, asam lemak dan gliserida.
    Ikan mas termasuk kelompok ikan pemakan segala jenis makanan (omnivore), pada masa mudanya memakan zooplankton dan setelah tumbuh lebih besar ikan mas mulai berkelakuan sebagai ikan pemakan. Jasad-jasad air yang hidup didasar perairan (bentos) seperti larva chironomus, cacing oligochaeta, tubifex, dan berbagai jenis moluska. Larva ikan mas ini mulai kehabisan kuning telor setelah berumur 2-4 hari. Ikan mas juga sangat responsive dengan pakan buatan dengan kadar protein 25-30%.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar