Edi Aswanto
Senin, 12 November 2012
Selasa, 06 November 2012
Kolam, khususnya kolam tanah merupakan
hal yang paling vital pada usaha budidaya apapun. Terkadang, banyak pelaku
bisnis maupun petani ikan tidak memperhatikan kaidah-kaidah dasar pembuatan
kolam. Padahal jika dalam membuat kolam tanah tersebut asal-asalan,
resiko yang ditanggung akan lebih besar daripada biaya yang dikeluarkan pada
waktu pembuatannya. Contohnya seperti kolam cepat rusak, pematang ambrol atau hasil panen tidak
maksimal akibat kesalahan pembuatan kolam tanah. Ada beberapa hal
penting yang harus diperhatikan dalam membuat kolam tanah.
Pakan alami untuk udang galah
Pakan alami yang terbaik untuk udang galah adalah Naupli
Artemia. Namun kendalanya adalah artemia ini merupakan barang impor yang
relative mahal harganya. Bahan yang digunakan berupa telur (Cyst) yang dikemas
dalam kaleng. Pengkulturan yang dilakukan adalah dengan cara Decapsulasi cysts
yang dimaksudkan untuk menipiskan
lapisan luar cangkang tanpa mempengaruhi embrio hidupnya.
Adapun caranya adalah sebagai berikut :
1.
cysts direndam dalam air tawar selama 1-2 jam
2.
cysts disaring dan dibilas dengan air tawar, kemudian
masukkan dalam ember dan tuangkan larutan klorin sedikit demi sedikit sambil
diaduk. Jaga suhu dibawah 40ÂșC
3.
Saring dan bilas dengan air tawar sampai bersih
4.
ulangi sampai terjadi perubahan warna cysts dari coklat
menjadi orange tergantunng dari produk cystsnya. Proses dekapsulasi tersebut
memakan waktu antara 5-15 menit.
5.
Setelah terjadi perubahan warna, segera disaring dan
bilas dengan air tawar sampai bersih dan tidak ada bau klorin.
6.
peras cysts tersebut sampai kering dan masukkan ke
kantong plastic untuk disimpan pada suhu dingin selama maksimal 1 minggu.
Cara Pemberian Pakan Artemi
Larva
udang diberi pakan naupli artemia setelah pergantian air (sifon) pada pagi
hari. Pada saat pergantian air dan tinggal 25% bagian naupli artemia diberikan
kepada larva. Kondisi seperti itu dibiarkan selama ±½ jam untuk memberi
kesempatan kepada larva menangkap naupli. Setelah selesai, aerasi dihidupkan
kembali.
Organ Sistem Ekskresi Pisces (Ikan)
Ginjal pada ikan adalah
sepasang ginjal sederhana yang disebut mesonefros. Setelah dewasa, mesonefros
akan berkembang menjadi ginjal opistonefros. Tubulus ginjal pada ikan mengalami
modifikasi menjadi saluran yang berperan dalam transport spermatozoa (duktus
eferen) ke arah kloaka. Ikan memiliki bentuk ginjal yang berbeda, sebagai
bentuk adaptasi terhadap lingkungan sekitarnya. Pada ikan air tawar, kondisi
lingkungan sekitar yang hipotonis membuat jaringan ikan sangat mudah mengalami
kelebihan cairan. Ginjal ikan air tawar memiliki kemiripan dengan ginjal
manusia.
Mekanisme filtrasi dan reabsorpsi juga terjadi pada ginjal ikan. Mineral dan zat-zat makanan lebih banyak diabsorbsi, sedangkan air hanya sedikit diserap. Dengan sedikit minum dan mengeluarkan urine dalam volume besar, ikan air tawar menjaga jaringan tubuhnya agar tetap dalam keadaan hipertonik. Ekskresi amonia dilakukan dengan cara difusi melalui insangnya. Ikan yang hidup di air laut, memiliki cara adaptasi yang berbeda. Ikan air laut sangat mudah mengalami dehidrasi karena air dalam tubuhnya akan cenderung mengalir keluar ke lingkungan sekitar melalui insang, mengikuti perbedaan tekanan osmotik.
Ikan air laut tidak memiliki glomerulus sehingga mekanisme filtrasi tidak terjadi dan reabsorpsi pada tubulus juga terjadi dalam skala yang kecil. Oleh karena itu, ikan air laut beradaptasi dengan banyak meminum air laut, melakukan desalinasi (menghilangkan kadar garam dengan melepaskannya lewat insang), dan menghasilkan sedikit urine . Urine yang dihasilkan akan dikeluarkan melalui lubang di dekat anus. Hal ini berbeda dengan pengeluaran urine dari ikan Chondrichthyes, misalnya hiu. Ikan hiu mengeluarkan urine melalui seluruh permukaan kulitnya.
Mekanisme filtrasi dan reabsorpsi juga terjadi pada ginjal ikan. Mineral dan zat-zat makanan lebih banyak diabsorbsi, sedangkan air hanya sedikit diserap. Dengan sedikit minum dan mengeluarkan urine dalam volume besar, ikan air tawar menjaga jaringan tubuhnya agar tetap dalam keadaan hipertonik. Ekskresi amonia dilakukan dengan cara difusi melalui insangnya. Ikan yang hidup di air laut, memiliki cara adaptasi yang berbeda. Ikan air laut sangat mudah mengalami dehidrasi karena air dalam tubuhnya akan cenderung mengalir keluar ke lingkungan sekitar melalui insang, mengikuti perbedaan tekanan osmotik.
Ikan air laut tidak memiliki glomerulus sehingga mekanisme filtrasi tidak terjadi dan reabsorpsi pada tubulus juga terjadi dalam skala yang kecil. Oleh karena itu, ikan air laut beradaptasi dengan banyak meminum air laut, melakukan desalinasi (menghilangkan kadar garam dengan melepaskannya lewat insang), dan menghasilkan sedikit urine . Urine yang dihasilkan akan dikeluarkan melalui lubang di dekat anus. Hal ini berbeda dengan pengeluaran urine dari ikan Chondrichthyes, misalnya hiu. Ikan hiu mengeluarkan urine melalui seluruh permukaan kulitnya.
Cara pengolahan rumput laut (es)
Rumput laut merupakan tanaman laut yang mengandung banyak
manfaat dan nilai gizi yang tinggi bagi masyarakat,Misalnya kesehatan,
kecantikan, dll.
Cara pengolahan rumput laut (es)
Bahan-bahan
- Rumput laut
- Sirup
- Gula
- Susu
- Santan
- Jeruk nipis
- Agar –agar
Myxobolus
Myxobolus
Klasifikasi
Dunia : Protozoa
Filum : Myxozoa
Kelas : Myxosporea
Ordo : Bivalvulida
Sub ordo : Platysporina
Family : Myxobolidae
Genus : Myxobolus
Morfologi
Spora parasit berbentuk bulat
dengan bagian anterior meruncing, berukuran
10-20 mm dan mempunyai dua buah
kapsul polar dibagian anterior spora. Parasit ini membentuk pansporoblast yang
menghasilkan dua buah spora.
Kapur Pertanian dan pH Tanah
Kata “asam”
dan “basa” untuk tanah sangat erat kaitannya dengan reaksi tanah, yang
dilambangkan dengan satuan pH (potential of hydrogen), yaitu derajat keasaman
tanah. Reaksi ini perlu dijelaskan karena kesuksesan budidaya tanaman sangat
dipengaruhi oleh derajat keasaman tanah itu sendiri.
Tanah bisa diibaratkan sebagai makanan, kelezatannya sangat tergantung pada
garam, walaupun makanan itu bergizi tinggi bila kekurangan atau kelebihan garam
tentunya membuat selera makan menurun, karena rasanya kurang lezat.
Ancaman Terhadap Terumbu Karang
Ancaman utama yang tercatat adalah: pembangunan
daerah pesisir, polusi laut, sedimentasi dan pencemaran dari darat, overfishing
(penangkapan sumberdaya berlebih), destruktif fishing (penangkapan
ikan dengan cara merusak), dan pemutihan karang ( coral
bleaching ) akibat pemanasan global.
Dalam beberapa tahun terakhir tekanan terhadap
terumbu karang semakin bervariasi dan juga semakin meningkat secara kuantitas
maupun kualitas. Kejadian gempa bumi yang melanda lautan Indonesia pada
2004 juga mengakibatkan kerusakan pada terumbu namun tidak dapat dibandingkan
dengan kerusakan yang disebabkan oleh manusia. Dampak langsung dari perubahan
iklim juga semakin banyak terjadi pada banyak terumbu karang. Dari analisis
diperkirakan pada 2015, sekitar 50% populasi dunia hidup di sepanjang pesisir,
sebuah bahaya yang sangat besar terhadap masa depan terumbu karang. Peningkatan
kebutuhan pangan, komersialisasi aktifitas perikanan, dan krisis ekonomi global
akan berujung pada penangkapan berlebih dan penurunan stok perikanan terutama
di negara-negara miskin.
Terumbu Karang
PENDAHULUAN
Dewasa ini kandungan karbohidrat makanan
orang amerika rata – rata 45% dari jumlah kalori yang dikonsumsi; angka ini
menunjukkan penurunan banyak 25% - 30% semenjak tahun 1900 (Gortner,1975).
Sekitar 60% dari karbohidrat tersebut merupakan karbohidrat yang dapat diserap
dalam bentuk polisakarida (terutama pati tanaman); ada penurunan banyak 75%
bila dibanding pada tahun 1900 (friend, 1976). Karbohidrat lainnya hampir
semuanya merupakan sucrose dan lactose (gula susu) yang berasal dari buah –
buahan, air susu, gula pasir dan lain – lain. Orang Amerika mengkonsumsi 102
lebih (sekitar 45 kg) sucrose/tahun, belum termasuk tambahan dari bahan – bahan
makanan yang diproses (Whitney dan Hamilton, 1981). Yang dimaksud dengan bahan
makanan yang diproses antara lain soda pop, kembang gula (17,4 lb= 7,8 kg),
sirop dan gandum untuk makan pagi (breakfast cereals); juga diperoleh dari
bahan – bahan makanan lain, dari kecap sampai bumbu salad.
Langganan:
Postingan (Atom)